PILARBERITA.ID, SULUT – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Konferensi Daerah (Konferda) untuk pertama kalinya, yang digelar di Hotel Gran Puri Manado, Kamis, 6/11/25.

Dalam forum tersebut, para delegasi peserta konferensi secara aklamasi menetapkan Tommy Sampelan sebagai Ketua KSPSI Sulawesi Utara periode 2025–2030.

Sampelan juga dipercayakan sebagai formatur untuk menyusun kepengurusan KSPSI Sulut lima tahun ke depan.

Pelantikan pengurus dilakukan langsung oleh Wakil Presiden DPP KSPSI Ahmad Supriadi, yang turut memberikan apresiasi atas soliditas dan semangat kebersamaan para delegasi.

“KSPSI punya tanggung jawab besar untuk mengawal kepentingan buruh. Serikat pekerja yang kuat dan adaptif akan memberi kontribusi nyata bagi produktivitas perusahaan dan pembangunan ekonomi,” ujar Supriadi.

Ia menegaskan, serikat pekerja harus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kesejahteraan buruh sekaligus mendukung program pembangunan nasional.

Sementara itu, Tommy Sampelan, yang sebelumnya menjabat sebagai caretaker KSPSI Sulut, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh konfederasi dan PUK (Pengurus Unit Kerja).

“Tugas kita takkan usai untuk mewujudkan buruh sejahtera. Saya tegaskan, kita tidak alergi terhadap perusahaan dan tidak anti-investasi. KSPSI Sulut mendukung program pemerintah yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” tegas Tommy, didampingi Sekretaris Aswin Donald Lumintang dan Bendahara Arthur Timbuleng.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Sulut Rahel Rotinsulu SSTP MSi yang turut hadir, menekankan pentingnya peran serikat pekerja dalam mendukung produktivitas dan pembangunan daerah.

“Peran serikat pekerja tidak boleh stagnan. Harus beradaptasi dan memperkuat kapasitas organisasi. KSPSI juga harus menjadi mitra solutif, bukan sekadar reaktif” tutur Rahel.

Ia menambahkan, pengurus baru diharapkan memperkuat sistem pencatatan dan administrasi keanggotaan, mulai dari tingkat konfederasi, federasi, hingga PUK.

Selain itu, penguatan literasi dan digitalisasi organisasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang.