PILARBERITA.ID, SULUT – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) gelar Sosialisasi Remaja Peduli bersama Kementerian Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga) Republik Indonesia yang bertempt di SMA Negeri 9 Manado, Kamis 28/8/25.

Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran sejak dini kepada remaja, dan mendorong para siswa untuk menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam mencegah stunting, menghindari pernikahan usia dini, serta menjauhi narkoba.

Pada kegiatan ini, Sambutan Gubernur Sulut dibacakan oleh Kepala Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana (Disdukcapil-KB) Sulut, Christodharma Sondakh.

Disampaikan bahwa generasi muda adalah aset berharga bangsa yang akan menentukan keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

“Anak-anakku sekalian, kalian adalah arsitek bangsa yang akan mewarisi dan membangun Sulawesi Utara serta Indonesia, bonus demografi akan menentukan apakah bangsa ini mampu menjadi unggul, produktif, dan sejahtera, atau sebaliknya. Semuanya dimulai dari kesadaran kalian hari ini,” tegas Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Sondakh.

Acara ini menghadirkan Deputi Pengendalian Kependudukan BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, sebagai narasumber utama. Ia menekankan bahwa remaja perlu memahami peran strategis mereka dalam menekan angka pernikahan dini dan stunting.

“Kalau remaja sadar pentingnya merencanakan masa depan dengan baik, maka kita bisa menekan pernikahan usia muda. Itu salah satu pintu masuk pencegahan stunting, karena anak yang lahir dari pernikahan dini berisiko tinggi mengalami gangguan tumbuh kembang,” jelas Ichtiarto.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan para pelajar Sulut semakin termotivasi untuk mengisi masa muda dengan hal-hal positif, berprestasi, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan bangsa.