PILARBERITA.ID – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus (YSK) Menggelar silahturahmi bersama Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Kamis 8/5/25, di Wisma Negara Bumi Beringin.

Petemuan ini merupakan upaya Gubernur YSK untuk melestarikan budaya khususnya seni musik tradisional Kolintang di Sulut.

Dalam sambutannya Gubernur YSK menyampaikan kecintaannya terhadap kolintang sebagai warisan budaya khas Sulut yang memiliki nilai seni tinggi dan daya tarik pariwisata yang luar biasa.

“Saya mau memberikan penghargaan atas nama pemerintah Sulut kepada Persatuan Insan Kolintang Nasional karena lewat perjuangannya, kini Kolintang sudah harum namanya di UNESCO”.

Gubernur mengatakan dirinya terharu karena budaya Sulut kembali bangkit lewat Kolintang, sehingga masyarakat Sulut wajib mempertahankan seni budaya Kolintang yang sudah diperjuangkan di UNESCO” ucap YSK.

“Untuk itu nanti di Ulang Tahun Provinsi Sulut bulan September, akan kita buat lomba kolintang dan kalau bisa kita akan coba gelar kolintang terbanyak untuk pecahkan rekor MURI karena akan ada banyak iven internasional gelar di Sulut dalam rangka promosikan Pariwisata,” ungkapnya.

YSK menyebut Presiden Prabowo Subianto telah berpesan untuk mengangkat lagi sektor Pariwisata Sulut, sehingga Kolintang pun termasuk dalam unsur budaya yang dapat mendukung pariwisata Sulawesi Utara.

“Kita patut bangga dan bersyukur karena masih ada Persatuan Insan Kolintang ini yang mau menjaga dan merawat seni kolintang di nasional maupun internasional. Kita yang ada di kampung halaman terharu dengan perjuangan ini,” kata Gubernur.

Sebagai pemerintah provinsi, Gubernur YSK memastikan akan menjaga dan melestarikan Kolintang ke generasi penerus agar tidak akan pernah dilupakan.

“Saya mau memacu generasi milenial untuk bangkit menjaga kolintang agar tetap lestari, tentu bukan hanya kolintang, tapi seni budaya Sulut lainnya,” tegasnya.

“Dengan kebanggaan dan rasa haru, atas nama Pemerintah Provinsi Sulut, saya memberikan ucapan terima kasih berupa piagam atas perjuangannya membawa Kolintang sampai diakui dunia lewat UNESCO,” pungkas Gubernur YSK.

Sekadar diketahui, Kolintang kini resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO, tepat setelah diakuinya Reog Ponorogo dan Kebaya.

Alat musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara ini resmi masuk dalam WBTb UNESCO per 5 Desember 2024.

Penetapan kolintang sebagai bagian dari Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) UNESCO ini berlangsung dalam sidang ke-19 the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay pada Kamis 5 Desember 2024 waktu setempat.